Pepatah Kuda Bukan Sekedar Kebijakan Seseorang

Ada sebuah pepatah yang mengatakan, "Kuda yang baik tidak akan mengulangi makan rumput dari ladang yang sama." Pepatah ini bukan sekadar kebijakan seseorang, melainkan juga pandangan dan pikiran lurus seseorang.

Pepatah Kuda Bukan Sekedar Kebijakan Seseorang

Benarkah bahwa dalam perjalanan hidup manusia / seseorang jangan menoleh ke belakang..? Atau dengan kata lain tidak mengulang kembali jalan yang telah dilalui..? Perlukah kita menoleh ke belakang?

Ada seorang dokter yang baik hati akan dijatuhi hukuman mati karena difitnah. Menjelang pelaksanaan eksekusi, dokter tersebut berkata dengan sayu, “Aku tidak menyesali kematianku, namun sangat menyayangkan bila resep obat-obatan hasil risetku tidak dapat diturunkan untuk menolong manusia.”

Mendengar hal ini, sang algojo tersentuh hatinya dan berkata, “Saya dapat memberi sedikit waktu agar Anda dapat pulang untuk menuliskan resep obat-obatan itu, baru kemudian pergi ke alam baka. Ingatlah, ketika Anda telah sampai di luar penjara, berlarilah sekuat tenaga jangan hiraukan orang yang berteriak memanggilmu dari belakang, Anda jangan sekali-kali menoleh ke belakang.”

Dokter tersebut berhasil pulang ke rumah, dan dengan bantuan istrinya ia dapat mewujudkan “keinginan menjelang ajalnya”.

Sahabat dumay, dalam hidup manusia memang sering kali tidak mungkin untuk dapat diulang kembali. Ada yang mengatakan, “Setelah melewati usia setengah abad, manusia seperti pion catur Tiongkok yang melewati sungai, hanya dapat maju terus dengan berani.” Atau mengatakan bahwa hatinya tak tahan mengenang masa lampau, berhasrat kembali namun tubuh sudah renta. Juga mengeluhkan seandainya dulu ia tahu akan demikian, mengapa harus dilakukan, dan lain sebagainya.

Sahabat Dumay , kehidupan manusia ini seperti ujian multiple choice. Memilih salah satu jawaban, yang salah akan mendapat nilai minus. Manusia dalam hidup boleh menyesal dan mengerjakan ulang, namun bila salah memilih jalan, tidak dapat menghindari kerugian dalam hal waktu, tenaga, emosi dan lain-lain. Namun asal kita mau balik kembali, acap kali dapat menghindari terulangnya kesalahan sama yang dapat menjerat pada situasi yang tak dapat dipulihkan kembali.

Belajar apapun jangan merasa terlambat, mengerjakan apapun hendaknya dilakukan sekuat tenaga. Ketika kita melakukan kesalahan, asalkan mau mengubah dan memulainya lagi serta melakukan dengan segenap tenaga, maka selamanya tidak akan terlalu terlambat.

Saya pernah membaca sebuah artikel yang mengisahkan usaha seorang istri di saat menjelang ulang tahun pernikahannya. Ia menitipkan anak-anaknya ke rumah orangtuanya, karena ingin merayakan berdua dengan sang suami mengenang kemesraan saat berbulan madu dulu. Segalanya berjalan sesuai rencana, sampai pada saat makan malam, karena sesuatu hal, suasana berubah menjadi kaku. Akhirnya sang istri mengusulkan untuk mengesampingkan hal yang membuat suasana kaku dan mengulanginya dari awal.

Pepatah Kuda Bukan Sekedar Kebijakan Seseorang

Maka sang suami keluar rumah sambil menjinjing tas kantor kemudian mengetuk pintu rumah. Sang istri membuka pintu dan menyambutnya dengan senyum mesra. Mereka berhati-hati menghindari masalah yang membuat suasana menjadi kaku lagi, sehingga mereka berdua dapat melewati malam yang menyenangkan.

Dalam sebuah kisah disebutkan ada seorang perempuan yang telah putus hubungan dengan kekasihnya, namun selalu tidak dapat melupakannya. Berulang kali ia ingin kembali ke dalam pelukannya, namun begitu teringat pepatah kuda baik tidak akan memakan rumput dari petak ladang yang telah ditinggalkannya, ia pun segera mengurungkan niatnya.

Sahabat Dumay, jika di dalam perjalanan hidup, apabila kita benar-benar tak dapat menoleh ke belakang, mengapa pepatah zaman dahulu selalu mendorong orang yang melakukan kesalahan agar segera bertobat? Misalnya seperti anak bejat yang bertobat lebih berharga daripada emas; atau samudera penderitaan tidak bertepi, saat menoleh yang terlihat adalah daratan.

Dalam Renungan Harian Ini, orang yang telah berbuat salah asalkan mau menoleh ke belakang (menyesali kesalahannya), maka jalan kembali ke surga selalu terbuka! Semoga, orang-oeang yang salah jalan agar cepat-cepat membersihkan / memperbaiki kesalahannya di masa lampau, menempuh jalan pulang yang benar. Jangan mengikuti pepatah, “Dalam perjalanan hidup jangan menoleh ke belakang!” Kalau memang ada yang pelu dilihat, silakan saja menengok ke belakang...!
0 Komentar untuk "Pepatah Kuda Bukan Sekedar Kebijakan Seseorang"

Back To Top